Politik    Sosial    Budaya    Ekonomi    Wisata    Hiburan    Sepakbola    Kuliner    Film   
Home » , » Nurhaida br Siahaan,Disiksa Anak Cucu Durhaka Dan Preman

Nurhaida br Siahaan,Disiksa Anak Cucu Durhaka Dan Preman

Posted by Harian Sinar Indonesia Baru on Rabu, 17 Desember 2014

Nurhaida br Siahaan
Disuruh Geser Lapak Jualan
Anak yang satu ini memang durhaka. Gara-gara ditegur menggeser lapak dagangan, dia tega menganiaya ibunya. Ironisnya, si anak memanggil preman bayaran lalu nonton saat ibunya disiksa bak seorang pencuri.

MEDAN BARU, JAM 15.00 WIB

Miris, itulah yang dialami Nurhaida boru Siahaan (59). Dia hampir saja menghadap sang khalik karena perbuatan anak kandungnya, Harapan Sianipar (40). Kini pedagang Pasar Petisah Medan itu terbaring lemah di ruang perawatan RSU Elisabeth Medan.

Penyiksaan itu terjadi, Selasa (16/12) sekira jam 15.00 wib. Saat itu Nurhaida menegur Harapan (anaknya) untuk menggeser barang dagangannya yang diletak di gang jalan Pasar Petisah. Lalu, entah setan apa yang merasukinya, tiba-tiba Harapan marah, memukuli ibunya hingga tersungkur ke jalan.

Disitu, Arjuna Sianipar (17) -anak kandung Harapan- yang melihat bukannya melerai. Dia malah ikut menendang dan memukuli neneknya hingga lemas tak berdaya. Disitu, Harapan sempat menarik anaknya (Arjuna) yang kesetanan. Warga yang melihat kejadian itu berfikir kalau Harapan mengakhiri penganiayaan itu. Ternyata tidak, Harapan memanggil seorang preman untuk memukuli ibunya. Disitu, Harapan dan anaknya menyaksikan penyiksaan yang dilakukan preman bayaran tadi.

Suasana gaduh dan riuh memancing perhatian pengunjung Pasar Petisah. Tidak terlepas dari putri Nurhaida, Julita br Sianipar (36). Dia mendengar kalau ibunya disiksa abang, keponakan dan preman bayaran lari ke kerumunan pedagang dan pengunjung pasar. Disitu, Julita menangis, teriak sekuatnya agar abangnya menyuruh preman suruhannya berhenti menyiksa sang ibu. “Biadab kau jadi anak. Anak durhaka kau,” teriak Julita kepada Harapan sambil memeluk ibunya yang sudah tak berdaya.

Akhirnya, Nurhaida dibawa ke RS Elisabeth karena sudah nyaris tewas. Sementara, Julita dan adiknya, Andi Sianipar (30), datang ke Mapolsek Medan Baru melaporkan kasus tersebut. Kepada wartawan, Julita menceritakan, ibunya disiksa oleh anak kandung dan cucu ibunya serta preman bayaran itu, lantaran ditenggarai, Nurhaida yang menegur Harapan untuk menggeser barang dagangan Harapan yang ada di pinggir jalan gang Pasar Petisah. Namun, Harapan tidak mengindahkan teguran ibunya dan malah emosi. “Maksud mama, biar jalanan tidak sempit, agar orang pun dapat lewat dari gang itu,” ujar Julita.

Dalam laporan yang tertuang, STTLP/2538/XII/2014/SPKT SEK MEDAN BARU, akhirnya Harapan, Arjuna dan preman bayaran tersebut resmi dilaporkan ke pihak berwajib agar diproses lebih lanjut. Dia juga berharap, agar Harapan, Arjuna dan preman bayaran tersebut segera ditangkap, karena sudah menyiksa wanita lemah yang tidak berdaya hingga harus mendapat perawatan intensif.  “Kami harap, polisi cepat memproses kasus ini, karena sudah memang biadab kali caranya,” kata Julita. Kapolsek Medan Baru, Kompol Ronny Sidabutar saat dikonfirmasi membenarkan adanya kasus penganiayaan dan pengeroyokan tersebut. “Laporannya sudah diterima. Kasus tersebut akan dilakukan penyelidikan,”

SHARE :
CB Blogger

2 komentar

sima 29 Januari 2015 pukul 08.55

Itulah akibat anak gak mau dengar ajaran orang tua, atau orang tua tdk pernah mengajarkan yg baik seperti budi pekerti kepada anak, onde-mande!!!!!

sima 29 Januari 2015 pukul 08.56

Itulah akibat anak gak mau dengar ajaran orang tua, atau orang tua tdk pernah mengajarkan yg baik seperti budi pekerti kepada anak, onde-mande!!!!!

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 Harian Sinar Indonesia Baru. All Rights Reserved. Powered by HarianSib
Template by Harian Sib and Hariansib